Tampilkan postingan dengan label Produk Unggulan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Produk Unggulan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 April 2015

Kandungan Nutrisi Gula Merah Kelapa

Salah satu produk unggulan dari warga di KIM Waradesa adalah gula kelapa. Selain manis, ternyata nutrisi yang terkandung dalam gula hasil nira kelapa ini sangat lah tinggi.

Rabu, 01 April 2015

Manfaat Tape Singkong untuk Tubuh

Tape singkong merupakan salah satu makanan yang berbahan dasar singkong, kemudian diolah dengan cara difermentasi dengan ragi. Proses ini memerlukan bantuan jamur  dan harus steril, sehingga dapat menghasilkan tape singkong yang lezat dan nikmat. Fermentasi singkong memerlukan waktu kurang lebih 2 hari 2 malam, lebih dari itu singkong akan lembek dan memiliki kadar alkohol yang tinggi.

Selasa, 31 Maret 2015

Tape Singkong

Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, di Jawa Barat Tape singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa sunda), di Blitar Khususnya Desa Sumberasri tanaman singkong sebagai bahan dasar pembuatan tape singkong dapat tumbuh subur,

Gula Kelapa


Gula Kelapa adalah gula yang diperoleh dari pemekatan cairan hasil sadapan tongkol bunga kelapa yaitu nira kelapa. Gula merupakan bahan baku sangat penting dalam industri makanan seperti kecap, enting-enting,

Durian Limbuk Sumberasri

Durian adalah tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang berbentuk menyerupai duri. Sentra produksi durian di Indonesia adalah Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.

Kamis, 26 Maret 2015

DURIAN SUMBERASRI JUARA II KONTES DURIAN DINAS PERTANIAN KAB. BLITAR

Kamis, 26 Maret 2015. Dinas Pertanian Kabupaten Blitar menyelenggarakan Kontes Durian di Jalan Ahmad Yani Kota Blitar. Kegiatan ini diikuti oleh Petani Durian se Kabupaten Blitar melalui Gabungan Kelompok Tani Desa. Acara tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Blitar pada puncak panen durian di Wilayah Kabupaten Blitar yang bertujuan untuk mencari varietas yang dapat diunggulkan di Kabupaten Blitar yang nantinya akan terus dibudidayakan agar kualitas buah durian di wilayah Kabupaten Blitar lebih baik. “dengan peningkatan kualitas buah durian yang lebih baik, diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dimana buah yang berkualitas akan mempengaruhi harga jual” demikian telah diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Ir. EKO PRIYO UTOMO saat mengunjungi Acara tersebut. Dalam acara tersebut durian Sumberasri kembali membawa trophi kejuaraan yakni Juara II Kategori Durian Lokal. meskipun telah adanya penurunan kualitas buah akibat erupsi Gunung Kelud setahun yang lalu, namun masih pantas mengungguli durian dari daerah lain. "erupsi Kelud satu tahun yang lalu menyebabkan tanaman durian di Sumberasri terjadi penurunan kualitas serta kuantitasnya. tapi biasanya tahun berikutnya dampak fulkaniknya itu justru lebih baik untuk tanaman durian." diungkapkan Ketua gapoktan Sumberasri ARI MARSITO.

Kamis, 11 April 2013

Cara Pembuatan Tape Singkong


Tape singkong Pak Minto adalah salah satu jenis produk binaan KIM Waradesa Sumberasri.  Dalam redaksi kali ini kami akan mengupas rahasia cara pembuatan tape singkon bikinan Pak Minto pengrajin tape singkong asal Desa Sumberasri yang kemarin pernah di ekspose oleh TVRI dan JTV.  Berikut rahasianya :

Pengenalan :
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
Tujuan :
  1. Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.
  2. Mengetahui peranan organisme Saccaromyces cereviceae dalam peragian.
Alat :
  1. Baskom
  2. Kain Lap
  3. Kompor
  4. Panci Kukus
  5. Penyaring
  6. Piring
  7. Pisau
  8. Sendok & Garpu
Bahan :
  1. Air secukupnya
  2. Daun pisang
  3. Ragi yang telah dihaluskan
  4. Singkong 2 kg
Cara Kerja :
  1. Siapkan semua bahan.
  2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
  3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
  4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
  5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
  6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
  7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
  8. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
  9. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
  10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
  11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
Reaksi
Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Kesimpulan:
  1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang  terbatas.
  2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa  menjadi alkohol.
  3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
  4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi  Saccharomyces cereviceae  tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI

              Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...