Cokelat merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung antioksidan
seperti senyawa fenolic (termasuk asam fenolic, katekin, epikatekin dan
proanthocyanidin), polymeric fenolic yang tidak larut dan methylxanthine
(seperti kafein, theobromine dan theofilin). Jadi coklat sendiri tidak
mengandung purin. Coklat dikaitkan dengan asam urat karena kandungan
theobromine yang ada di dalamnya.
Apa itu theobromine ? Theobromine merupakan jenis xanthine
(dalam hal ini methylxanthine) yang ditemukan pada cacao dan memiliki
struktur kimia yang hampir menyerupai kafein. Keuntungan dari xanthine
yang terdapat dalam cacao tidak mempunyai hubungan dengan metabolisme
purin baik anabolik maupun kataboliknya pada manusia (dapat dibaca dalam
tulisan Rafael Franco, Nutrients 2013,5,4159-4173.
Dengan
demikian theobromine yang sering dikhawatirkan sebagai pencetus asam
urat karena dalam jalur metabolismenya akan menghasilkan banyak xantin
oksidase yang membentuk asam urat ternyata tidak terjadi jika bersumber
dari cacao.
Hal senada juga ditulis dalam beberapa penelitian
(antara lain yang dilakukan oleh Kela, dkk juga oleh Felix Grases,
Adrian Rodriguez & Antonia Costa-Bauza dalam journal.pone october
21, 2014) dikatakan bahwa methylxanthine juga memiliki efek menghambat
kerja xantin oksidase sehingga terjadi penghambatan pada proses nukleasi
dan pembentukan kristal asam urat.
Selain berbagai keuntungan yang disebutkan diatas, ternyata cokelat juga memiliki banyak keuntungan bagi penderita gout :
-
Kandungan flavonoid dan procyanidin yang mempunyai efek antioksidan dan
antiinflamasi yang kuat, sehingga mengurangi nyeri dan rasa sakit yang
terjadi pada penderita gout (seperti yang ditulis oleh Dr Steven Warren,
pada “Flavonoid Research”)
- Kandungan epicatekin yang merupakan antioksidan kuat juga akan mencegah serangan gout yang berikutnya.
Namun dari semua keuntungan cokelat bagi penderita gout yang sebenarnya membuat kekhawatiran mengkonsumsi cokelat karena :
-
Cokelat sering dikemas dalam bentuk camilan yang tinggi kalori karena
sering dalam bentuk cokelat susu. Kalori yang tinggi akan membuat
seseorang berkembang menjadi lebih gemuk dan gemuk tentunya akan
memperburuk kondisi gout.
- Beberapa penelitian juga mengatakan
bahwa efek theobromine cacao dalam tubuh juga tergantung dari kadar dan
bioavailabitas dari theobromine itu sendiri (dapat dibaca dalam tulisan
Cheng Chen Meng, Abbe Maleyki Mhd Jalil dan Amin Ismail; Molecules 2009,
14, 200-209). Jadi sifatnya sangat individual.
Oleh karena itu
jika penderita gout dengan mengkonsumsi cokelat dan merasa keluhan nyeri
atau kondisi gout menjadi lebih berat maka sebaiknya dihindari,
walaupun cokelat termasuk dalam rendah purin.
Sumber: www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar