Rabu, 01 April 2015

Strategi Hadapi MEA



Blitar MEA belakangan ini buming di Blitar. Pemerintah kab.Blitar mulai memperkenalkan MEA kepada masyarakat. Dikutip dari http://ppid.blitarkab.go.id bahwa  Indonesia  dapat dikategorikan menjadi yang paling akhir memulainya. Dikarenakan baru pada Tahun 2014 inilah terbit Keppres 37 Tahun 2014 tentang Komite Nasional menghadapi MEA yang ditindaklanjuti dengan Inpres No.6 Tahun 2014. Atas dasar itulah Pemerintah Kabupaten Blitar mengambil langkah prakarsa untuk mempersiapkan diri diantaranya dengan sosialisasi menghadapi MEA. Semua pihak harus menyiapkan startegi yang dipakai agar mampu bersaing di pasar bebas. Demikian sambutan Bupati Blitar, H.Herry Noegroho saat membuka cara sosialisasi MEA di Kabupaten Blitar, Senin (23/5) di Ruang Perdana Kantor Bupati Blitar.

MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. MEA merupakan suatu komunitas ekonomi di ASEAN yang berfungsi dalam kerjasama ekonomi antar negara di ASEAN. para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015.Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
Dikutip dari http://www.blitarkab.go.id/2015/03/13890.html Bupati Blitar juga mengungkapkan, langkah strategis secara umum yang dapat dilakukan antara lain; penyesuaian, persiapan, perbaikan regulasi baik secara kolektif maupun individu, peningkatan SDM, penguatan potensi usaha skala menengah, kecil dan usaha pada umumnya penguatan kemitraan antara sektor publik dan swasta, serta peningkatan partisipasi institusi pemerintah maupun swasta untuk mengimplementasikan AEC Blueprint. Sementara bentuk strategi secara makro diantaranya; meningkatkan pemeriksaan ekspor impor secara bersih, stabilisasi politik, ketertiban social dan inovasi teknologi.
Untuk itu, sebagai upaya menghadapi mulai diberlakukannya MEA di akhir tahun ini, kita sebagai masyrakat harus ikut meningkatkan kwalitas diri kita. UKM maupun UMKM baik skala makro maupun mikro harus secara bertahap meningkatkan mutu serta kwalitas baik produk maupun tenaga kerjanya.
Munculnya sebuah panggung kompetisi khususnya sektor industri dan tenaga kerja tentu akan berpengaruh terutama para pekerja tenaga ahli. Berbagai profesi seperti tenaga medis dan lain sebagainya bukan tidak mungkin akan diisi oleh tenaga kerja asing. Jika kita tidak memiliki keahlian dan peranan maka kemungkinan kita menjadi nomor dua atau bahkan tak terpakai.
Semangatlah untuk yang lebih baik.
Makki_sariwarto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI

              Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...