Senin, 05 Maret 2012

Bantuan Berkurang, Puluhan Ribu Orang Menderita

Organisasi bantuan medis Perancis, mengatakan pengurangan bantuan Internasional untuk mengobati HIV dan tuberkulosa berdampak negatif pada puluhan ribu orang di Burma.

Organisasi Dokter Tanpa Tapal Batas mengatakan dua pertiga penderita HIV di Burma yang membutuhkan obat anti-retroviral tidak bisa memperoleh obat tersebut.
Masalah itu menyebabkan 85.000 orang rentan terhadapan penyakit-penyakit seperti tuberkulosa, penyebab seperempat kematian akibat AIDS.

Organisasi yang dikenal sebagai Medicins Sans Frontieres (MSF), mengatakan setiap tahun diperkirakan ada 9.300 penderita baru tuberkulosa yang tidak mempan obat. Sementara itu sampai saat ini hanya 300 penderita yan diobati. Untuk membantu mengatasi kesenjangan itu, MSF berharap mendapat dukungan keuangan dari Dana Global untuk pemberantasan AIDS, TBC, dan Malaria.

MSF mengatakan penyebaran HIV di Burma relatif rendah, tetapi kurangnya pengobatan membuat virus tersebut sebagai salah satu epidemi yang paling serius di Asia. PBB  mengatakan, antara 15.000 sampai 20.000 penderita HIV meninggal setiap tahunnya di  Burma karena tidak mendapatkan pengobatan sebagaimana mestinya. Perebakan Tuberkulosa di Burma sangat tinggi, hampir tiga kali tingkat rata-rata.

MSF adalah pemasok terbesar obat anti-retorviral di Burma, di mana layanan kesehatan hanya sebagian kecil dari anggarn pemerintah.(VOA)

 Teks Foto :
- AP - Seorang apoteker sedang menyiapkan obat bagi penderita HIV di klinik MSF di Rangoon. Puluhan ribu penderita HIV di Burma tidak bisa memperoleh obat anti-retroviral akibat berkurangnya bantuan internasional untuk mengobati HIV dan TBC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI

              Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...