Upaya memotivasi kemunculan pelaku
usaha baru skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa dilakukan
dengan berbagai pelatihan antara lain pelatihan memproduksi seni
hantaran. Hal itu disebabkan seni hantaran yang berfungsi sebagai
pelengkap dalam upacara perkawinan, khususnya tahap lamaran, banyak
dibutuhkan masyarakat. Peluang bisnis produk seni hantaran cukup besar
baik di lingkungan perkotaan maupun perdesaan.
Pembuatan seni hantaran pun tidak terlalu
sulit dipelajari, asalkan mau berlatih secara serius di bawah pengarahan
instruktur. Terlebih-lebih seluruh jenis bahan untuk pembuatan seni
hantaran telah disiapkan oleh penyelenggara.
Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan
Bidang UMKM Dinas Koperasi & UMKM Jawa Timur di Blitar pada 30 – 31
Maret 2015, yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten
Blitar. Sasarannya adalah masyarakat di lingkungan industri hasil
tembakau dan daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau (IHT).
Kepala Seksi Pengembangan Informasi Bisnis
Bidang UMKM Diskop & UMKM Jatim, Sri Wasinto, menjelaskan,
pelatihan seni hantaran selama dua hari tersebut merupakan pelatihan
tingkat awal yang akan dilanjutkan dengan pelatihan berikutnya guna
memilih para peserta yang memiliki kesungguhan menerjuni dunia usaha.
“Kami melakukan kerja sama dengan pihak
Dinkop & UMKM Kab. Blitar guna mendapatkan para peserta dari daerah
penghasil bahan baku IHT maupun lingkungan IHT. Ada 40 peserta dari 5
kecamatan yang mengikuti pelatihan seni hantaran ini,” tuturnya pada
pembukaan Pelatihan Tingkat Awal Seni Hantaran bertempat di gedung Local Education Center (LEC) Kab. Blitar, Senin (30/3).
Sri Wasinto menambahkan, kegiatan
pelatihan yang dibiayai dana APBD Prov. Jatim itu diupayakan dapat
memunculkan pelaku usaha baru skala UMKM. Dari 40 peserta akan diseleksi
menjadi 25 peserta untuk diikutkan dalam pelatihan tingkat lanjutan
agar kemampuannya dapat berkembang, sehingga siap menangani usaha
hantaran di daerah masing-masing. Para calon wirausaha juga dapat
mengikuti pelatihan di Klinik KUMKM Diskop & UMKM Jatim yang
berlokasi di Jl. Raya Juanda, Kab. Sidoarjo.
Sekretaris Dinkop & UMKM Kab. Blitar,
Bambang Laksono, mengatakan, pelatihan seni hantaran sangat positif guna
mengurangi jumlah pengangguran, terutama dari kalangan usia produktif
berkisar 18 – 25 tahun maupun usia lebih tinggi lagi.
“Daripada wira-wiri cari
pekerjaan lebih baik berwirausaha, memulai kegiatan usaha dapat
dilakukan kapan saja dan dapat dilakukan dari hal-hal yang kecil. Karena
itu, para peserta pelatihan kelak diharapkan bisa membuka usaha guna
membantu ekonomi keluarga,” paparnya.
Pelatihan seni hantaran melibatkan mitra
pelatihan/instruktur Sofi Handmade Surabaya pimpinan Sofi Mustikasari.
Dalam kegiatan tersebut para peserta diberikan beberapa jenis bahan
pembuatan seni hantaran terdiri dari kain batik, handuk, karton duplex,
mukena, gunting, pernak-pernik kain berwarna, pita, renda, jarum pentol,
karet. Keseluruhan bahan tersebut disediakan pihak Dinas Koperasi &
UMKM Prov. Jatim.
Sebagai instruktur, Sofi memulai pelatihan
dengan melipat-lipat (bahasa Jawa: diwiru) kain yang didesain menjadi
bentuk ayam. Handuk pun bisa dibentuk menjadi burung. Dengan demikian,
penyajiannya dalam lamaran calon pengantin akan tampak lebih indah
sesudah ditaruh di kotak karton. (aache)
http://diskopumkm.jatimprov.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar