Kamis, 02 April 2015

Menumbuhkan Wirausaha Baru Melalui Pelatihan Seni Hantaran



Upaya memotivasi kemunculan pelaku usaha baru skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa dilakukan dengan berbagai pelatihan antara lain pelatihan memproduksi seni hantaran. Hal itu disebabkan seni hantaran yang berfungsi sebagai pelengkap dalam upacara perkawinan, khususnya tahap lamaran, banyak dibutuhkan masyarakat. Peluang bisnis produk seni hantaran cukup besar baik di lingkungan perkotaan maupun perdesaan.
Pembuatan seni hantaran pun tidak terlalu sulit dipelajari, asalkan mau berlatih secara serius di bawah pengarahan instruktur. Terlebih-lebih seluruh jenis bahan untuk pembuatan seni hantaran telah disiapkan oleh penyelenggara.
Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan Bidang UMKM Dinas Koperasi & UMKM Jawa Timur di Blitar pada 30 – 31 Maret 2015, yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Blitar. Sasarannya adalah masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau (IHT).
Kepala Seksi Pengembangan Informasi Bisnis Bidang UMKM Diskop & UMKM Jatim, Sri Wasinto, menjelaskan, pelatihan seni hantaran selama dua hari tersebut merupakan pelatihan tingkat awal yang akan dilanjutkan dengan pelatihan berikutnya guna memilih para peserta yang memiliki kesungguhan menerjuni dunia usaha.
“Kami melakukan kerja sama dengan pihak Dinkop & UMKM Kab. Blitar guna mendapatkan para peserta dari daerah penghasil bahan baku IHT maupun lingkungan IHT. Ada 40 peserta dari 5 kecamatan yang mengikuti pelatihan seni hantaran ini,” tuturnya pada pembukaan Pelatihan Tingkat Awal Seni Hantaran bertempat di gedung Local Education Center (LEC) Kab. Blitar, Senin (30/3).
Sri Wasinto menambahkan, kegiatan pelatihan yang dibiayai dana APBD Prov. Jatim itu diupayakan dapat memunculkan pelaku usaha baru skala UMKM. Dari 40 peserta akan diseleksi menjadi 25 peserta  untuk diikutkan dalam pelatihan tingkat lanjutan agar kemampuannya dapat berkembang, sehingga siap menangani usaha hantaran di daerah masing-masing. Para calon wirausaha juga dapat mengikuti pelatihan di Klinik KUMKM Diskop & UMKM Jatim yang berlokasi di Jl. Raya Juanda, Kab. Sidoarjo.
Sekretaris Dinkop & UMKM Kab. Blitar, Bambang Laksono, mengatakan, pelatihan seni hantaran sangat positif guna mengurangi jumlah pengangguran, terutama dari kalangan usia produktif berkisar 18 – 25 tahun maupun usia lebih tinggi lagi.
“Daripada wira-wiri cari pekerjaan lebih baik berwirausaha, memulai kegiatan usaha dapat dilakukan kapan saja dan dapat dilakukan dari hal-hal yang kecil. Karena itu, para peserta pelatihan kelak diharapkan bisa membuka usaha guna membantu ekonomi keluarga,” paparnya.
Pelatihan seni hantaran melibatkan mitra pelatihan/instruktur Sofi Handmade Surabaya pimpinan Sofi Mustikasari. Dalam kegiatan tersebut para peserta diberikan beberapa jenis bahan pembuatan seni hantaran terdiri dari kain batik, handuk, karton duplex, mukena, gunting, pernak-pernik kain berwarna, pita, renda, jarum pentol, karet. Keseluruhan bahan tersebut disediakan pihak Dinas Koperasi & UMKM Prov. Jatim.
Sebagai instruktur, Sofi memulai pelatihan dengan melipat-lipat (bahasa Jawa: diwiru)  kain yang didesain menjadi bentuk ayam. Handuk pun bisa dibentuk menjadi burung. Dengan demikian, penyajiannya dalam lamaran calon pengantin akan tampak lebih indah sesudah ditaruh di kotak karton. (aache)

http://diskopumkm.jatimprov.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI

              Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...