Akhirnya, si anak yang menjadi sasaran untuk disalahkan.
Namun ternyata, sebuah penelitian baru menyatakan bahwa kurangnya
motivasi anak di sekolah bisa jadi disebabkan oleh keturunan genetiknya.
Dengan kata lain, orang tua pun harus introspeksi diri.
Setelah mempelajari 13.000 anak kembar dari enam negara yang berbeda,
seorang profesor psikologi Stephen Petrill menemukan bahwa gen
mengambil andil setidaknya 50 persen dari perbedaan motivasi anak ketika
di sekolah.
Genetik dan lingkungan pribadi dikatakan menjadi faktor utamanya.
Yang semakin membuat Petrill terkejut, penemuan tersebut konsisten
ketika penelitian dilakukan pada sistem pendidikan dan budaya yang
berbeda-beda pada enam negara itu.
Namun, dari hasil penelitian ini bukan berarti sang anak tidak harus didorong agar lebih termotivasi di sekolah.
Dalam situs Ohio
States University, Petrill mengatakan, "Kita tentunya tetap harus
mendorong dan memotivasi anak di kelas. Penemuan ini hanya
memperlihatkan bahwa penyebab hal itu ternyata memang kompleks, tidak
seperti yang diperkirakan."
Ia pun menambahkan bahwa sangat penting juga untuk memahami karakter dan kepribadian anak.
Alhasil, orang tua dan guru dapat melakukan pendekatan yang lebih relevan kepada anak.
"(Melalui penelitian ini) tidak berarti kita harus berusaha untuk
mendukung dan memberikan inspirasi kepada anak, namun kita tetap harus
tahu mengapa (motivasi) mereka berbeda," jelas para peneliti dalam situs
American News.
Sumber: www.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar