Untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Gubernur Jawa Timur
H Soekarwo mengajak mahasiswa menggunakan produk dalam negeri. Hal ini
adalah bentuk penghargaan dan apresiasi atas karya anak bangsa.
“Mahasiswa kan
pewaris nasionalisme jadi bentuknya dengan menggunakan produk dalam
negeri atau ACI (Aksi Cinta Indonesia),” kata Soekarwo. Hal tersebut
disampaikan Pakde Karwo sapaan akrabnya saat membuka Kongres Kesatuan
Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) IX di Universitas 17 Agustus
1945 (Untag) Surabaya, Kamis (28/8) sore.
Pakde menuturkan dalam
kompetisi Pasar Bebas 2015, masyarakat dituntut untuk mencintai produk
dalam negeri. Dalam hal ini menurutnya, mahasiswa sebagai penggerak
bangsa, harus terus menggalakkan ACI. Sebab tantangan kedepan adalah
terus meningkatkan kualitas dan melakukan efisiensi terhadap produksi.
Keadilan dan efisiensi menjadi kata kunci dalam mengatasi setiap
permasalahan kehidupan manusia.
Selain itu, gubernur juga meminta
mahasiswa terus memberikan kontrol terhadap kebijakan pemerintah agar
masyarakat terlindungi dari derasnya arus liberalisasi yang masuk.
Tujuannya agar pemerintah hadir untuk membendung maupun mengatasi segala
kelemahan yang diciptakan dalam liberalisasi ekonomi. “Pemerintah harus
membela masyarakat yang kalah didalam persaingan pasar,” tegas Pakde.
Menghadapi
MEA 2015, Pakde menegaskan, Jatim siap menghadapinya. Tahun 2012, PDRB
Jatim mencapai 1.1001,72 dan Tahun 2013 meningkat sebesar 1.136,33. Dari
jumlah tersebut, kinerja perdangangan antar pulau meningkat pesat. Semester
I Tahun 2014 Jatim mengekspor Rp 199,670 trilliun dan mengimpor Rp.
157.341 trilliun. Artinya, terdapat surplus perdagangan sebesar Rp. 28,
415 trilliun dari perdagangan antar pulau.
Kini jumlah UMKM di Jatim
sebanyak 6.825.931 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 11.117.439. Dari
jumlah tersebut terdiri dari usaha kecil sebanyak 3,84, menengah 0,45
dan mikro 94,71 persen. “Kami akan terus menstandarisasi produk barang
dan jasa yang akan masuk ke Jatim,” tambahnya.
Ketua Pengurus Pusat
KMHDI, I Kadek Adiawan mengatakan kongres ini diharapkan bisa mencetak
kader dan pemimpin negarawan. "Tidak penting bagi kader kami menjadi
apa, akan tetapi terlebih bagaimana kader KMHDI bisa bermanfaat bagi
ummat, bangsa dan negara," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Kadek juga menyampaikan terima kasih pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Surabaya
yang telah mendukung acara baik secara materiil maupun moril. “Kami
ucapkan terima kasih banyak atas dukungan kepada pemprov, pemkot serta
para pendukung acara yang lain,” tuturnya.
Acara yang direncanakan selama empat hari ini (28-31/8) akan diisi dengan berbagai kegiatan yakni pembahasan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),
pergantian pengurus pimpinan pusat KMHDI, seminar nasional, tirtha
yatra dan bhakti sosial ke Desa Bongso Wetan Kabupaten Gresik.(luk)
sumber : http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/41096
Jumat, 29 Agustus 2014
Kamis, 28 Agustus 2014
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA BERUBAH, PEMKAB. BLITAR JAMIN TAK ADA PHK
Blitar - Sesuai dengan Undang-Undang No. 6 tentang Desa, struktur organisasi
pemerintahan desa berubah atau mengalami pergeseran. Menurut Kepala
Bagian Pemerintahan Kab. Blitar, Suhendro Winarso, jika dalam UU Desa
lama yakni No. 32 Tahun 2004 struktur organisasi pemerintahan desa
utamanya perangkat diatur maksimal hingga 5 jabatan Kepala Urusan
(KAUR), dalam UU No. 6 Tahun 2014 terjadi perubahan yakni posisi KAUR
ditetapkan maksimal 3 dan 3 lainnya merupakan jabatan teknis yang berada
di bawah Kepala Desa.
Diakui Suhendro, ketentuan baru tersebut
memunculkan kekhawatiran dari ribuan perangkat desa yang kemungkinan
posisinya sebagai KAUR sudah tidak lagi dibutuhkan. Terkait hal
tersebut, menurutnya sesuai UU No. 6, pemerintah sudah menjamin bahwa
tidak akan ada PHK masal untuk perangkat desa yang saat ini menjabat
sebagai KAUR yang nantinya posisi mereka tidak lagi dipertahankan. Meski
tidak berstatus sebagai PNS, namun keberadaan mereka akan tetap
dipertahankan oleh pemerintah.
Perubahan struktur organisasi pemerintah
desa tersebut akan mulai diberlakukan tahun 2015 mendatang, dimana
Pemkab. Blitar masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. (IM-Dishubkominfo)
JUMLAH PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TAHAP 2 DI BLITAR BERKURANG.
Blitar – Terhitung
mulai Rabu, 26 Agustus 2014, Kantor Pos Blitar mulai mencairkan dana
Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ke-2 untuk wilayah Kota Blitar.
Sedangkan wilayah Kabupaten Blitar, rencananya mulai di cairkan pada
Jum’at 29 Agustus 2014 untuk tahap 2. Keterangan ini diungkapkan Satgas
PKH Blitar, Wahyu R Wibowo.
Menurut Wahyu, untuk pencairan PKH tahap
ke-2 ini, jumlah Keluarga Sangat Miskin (KSM) mengalami penurunan,
dimana untuk Kota Blitar tahap ke-2 tinggal 1.186 KSM atau berkurang 3-5
KSM, sedangkan untuk Kabupaten Blitar berkurang sekitar 30 KSM,
sehingga tinggal 16.007 KSM. Berkurangnya jumlah KSM setiap tahap karena
dari hasil verifikasi yang dilakukan petugas sudah tidak memenuhi
kriteria lagi. Misalnya seperti tidak rutin menimbangkan balitanya di
posyandu atau anaknya sering absen dari sekolah sehingga pemerintah
pusat berhak tidak memberikan lagi bantuan tersebut.
Meski dari segi jumlah KSM berkurang,
namun secara nominal mengalami penambahan karena pada tahap 2 ini ada
bantuan wajib yang diterima. Untuk Kota Blitar pada tahap 2 ini jumlah
total dana PKH mencapai Rp. 704.971.000,- sedangkan Kabupaten Blitar
lebih besar mencapi 9 miliar lebih. (IR-Dishubkominfo)
Rabu, 27 Agustus 2014
POLRES BLITAR ANTISIPASI PENIMBUNAN BBM
Blitar - Kapolres
Blitar AKBP Indarto mengatakan telah menginstruksikan jajaran kepolisian
untuk mengamankan SPBU yang terjadi antrian dengan mobil patroli dan
menempatkan minimal 3 orang petugas kepolisian. Hal ini dilakukan sebagi
langkah antisipasi adanya kerusuhan antara masyarakat yang sedang
mengantri atau antara masyarakat dengan pemilik SPBU. Selain itu
pihaknya juga melakukan tindakan antisipasi maraknya penimbunan bahan
bakar bersubsidi oleh oknum yang ingin mencari keuntungan, saat
pemerintah memberikan keputusan kebijakan untuk membatasi penggunaan
Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk itu pihaknya juga melakukan pengawasan
secara ketat pada sejumlah industri
yang berpotensi menimbun BBM. Jika ditemukan ada yang menimbun BBM
polres blitar akan mengambil tidakan secara tegas sesuai dengan
undang-undang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, banyak
pedagang eceran premium maupun solar yang sudah tidak berdagang lagi
karena kesulitan untuk mendapatkan bbm di SPBU. Sedangkan sebagian besar
masyarakat mengeluhkan kesulitan mendapatkan premium bersubsidi.
Seperti di ungkapkan warga Kanigoro, Supriono, kemarin sulit mendapatkan
premium bersubsidi sehingga terpaksa mengisi kendaraan roda 4-nya
dengan premium dari pada tidak bisa pulang kerumah. (IR-Dishubkominfo)
Senin, 25 Agustus 2014
TAHUN 2015, PEMBANGUNAN JLS DILANJUTKAN DENGAN ANGGARAN RP 500 MILIAR
Blitar - Setelah sempat
vakum karena terkendala pembebasan lahan, direncanakan pada tahun 2015
mendatang pengerjaan fisik Jalur Lintas Selatan di Kab. Blitar
dilanjutkan kembali. Tahun ini Pemkab. Blitar telah mengawalinya dengan
melanjutkan proses pembebasan lahan yang menyisakan anggaran sekitar 776
juta rupiah.
Menurut Kepala Bappeda Kab. Blitar,
Mangatas Lomban Tobing, pada tahun 2015 mendatang proyek JLS akan
difokuskan untuk konstruksi jalan selain soal pembebasan lahan.
Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 miliar. Namun
nominal tersebut tidak hanya untuk Kab. Blitar saja, namun untuk 7
kabupaten lain yang dilalui JLS.
Panjang JLS tersebut mencapai 618,6 km
sepanjang Pacitan hingga Banyuwangi. Di Kabupaten Blitar panjang JLS
mencapai 62,5 Km dengan lebar jalan 21 m melintasi beberapa kecamatan
masing-masing yakni Kecamatan Wates, Binangun, Panggungrejo, dan
Bakung. Untuk wilayah timur, JLS di Kabupaten Blitar berbatasan dengan
Donomulyo-Malang sedangkan di wilayah barat berbatasan dengan
Tulungagung. (IM-Dishubkominfo)
sumber: http://www.blitarkab.go.id/2014/08/12152.html
Langganan:
Postingan (Atom)
WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI
Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...
-
Budidaya Lele merupakan salah satu budidaya agribisnis yang perlu mendapat perhatian serius. Selain karena permintaan pasar untuk ikan lele ...
-
Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mencangkan program e-KTP atau KTP elektronik sebagai pengganti KTP (kartu tanda penduduk) yan...
-
Blitar,- Dewan minta ada pembinaan pada TKI-TKW menyusul remiten yang masuk setiap tahun cukup besar. Menurut keterangan Wakil Ketua ...