Hama tikus menjadi persoalan bagi
petani. Sehingga untuk mengusir hama tikus di sawah warga Desa Kerjen
Kecamatan Srengat mengembangkan budidaya burung hantu. Budidaya burung
hantu itu sudah di mulai sejak Tahun 2012 lalu. Awalnya menangkarkan 7
pasang burung hantu yang dewasa, saat ini dengan tiga sangkar yang di
kembangkan di sawah sudah berkembang. Menurut keterangan ketua Gapoktan
Kerjen Kalimi, satu ekor burung hantu bisa menjangkau 6 - 9 hektar lahan
pertanian untuk memakan tikus. Dan untuk melestarikan keberadaan burung
hantu dibuat perdes pelarangan membunuh burung hantu di wilayah
tersebut. Sementara petugas penyuluh pertanian Kab. Blitar. Jadi mengaku
sangat terbantu dengan keberadaan predator burung Hantu di sawah karena
bisa meningkatkan produktifitas padi petani di kawasan Kerjen. Dan
pihaknya terus akan melakukan budidaya di beberapa tempat yang lain.
Mengingat pemberantasan hama tikus dengan menggunakan burung hantu
sangat efektif. Dari indukan burung hantu 20 ekor dan saat ini terus
berkembang setiap harinya mampu memangsa 2 - 6 ekor tikus. (Ida Royani).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI
Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...
-
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai da...
-
Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah di tebang (tandus, gundul). Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan ma...
-
Penyakit demam berdarah dengue atau yang disingkat sebagai DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh n...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar