Kamis, 22 November 2012

Pemerintah Pusat Alokasikan 40 M Bagi Petani yang Gagal Panen

Pemerintah pusat  mengalokasikan anggaran sebesar Rp 40 Miliar kepada petani yang lahan pertaniannya mengalami puso atau gagal panen. Bantuan tersebut sebagai wujud implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2011 yang mengamanatkan perlunya bantuan biaya usaha tani kepada petani yang sawahnya mengalami puso. Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertanian, Dr. Rusman Heriawan saat acara Pencanangan Pemberian Bantuan Penanggulangan Padi Puso (BP3) dan Gerakan Percepatan Tanam Padi Masa Tanam 2012/2013 di Kampung Jamblang, Kelurahan Sawah Luhur, Kota Serang, Selasa (30/10).

Menurut Wamentan, dengan program BP3 tersebut tiap petani yang lahannya terkena puso bisa memiliki modal awal untuk mengelola sawah serta membeli benih. “Kita minta dana ini dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan jangan dipakai bukan untuk urusan di luar pertanian. Para petani diharapkan bisa panen pada masa rendeng berikutnya,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Wamentan bahwa untuk tahap awal pemerintah menyalurkan bantuan sebesar Rp 4,1 Miliar kepada 75 kelompok tani di Kota Serang, Banten. Hal ini mengingat jumlah lahan persawahan di Banten yang mengalami gagal panen atau puso mencapai 10.899 hektare (ha) dalam kurun waktu tahun 2012 ini. Jumlah tersebut bahkan penyumbang terbesar dari angka puso nasional yang mencapai 57.169 ha. “Kita cukup prihatin puso yang terjadi di Banten terbesar di Indonesia,” katanya.

Berdasarkan data Distanak Banten, jumlah lahan persawahan yang mengalami puso tersebar di lima kabupaten/kota. Di Kabupaten Lebak lahan puso mencapai 2.566 ha, Kabupaten Pandeglang 4.078 ha, Kabupaten Serang 1.900 ha, Kabupaten Tangerang 1.169 ha, dan Kota Serang seluas 1.186 ha.

Sementara itu, Wakil Gubernur Banten, Rano Karno mengatakan, faktor terbesar penyebab puso di Banten disebabkan adanya perubahan iklim dan bencana. “Perubahan iklim akhir-akhir ini yang tidak menentu berdampak pada produksi pertanian yang mempengaruhi ketersediaan pangan nasional. Faktor bencana alam seperti banjir dan kekeringan juga menj`di penyebab serta serangan organisme pengganggu tumbuhan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Wagub juga mengatakan jika komoditas pertanian di Banten masih memerlukan perbaikan mulai dari teknologi hingga perbaikan kualitas petani, serta penanganan kelembagaan. “Ini yang masih perlu diperbaiki,” jelasnya. (RIZ)
Sumber : http://www.deptan.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI

              Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...