Memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada Rabu (01/12/2010), kabar yang kurang baik datang dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Kasus pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Blitar meningkat hampir 200 persen, dan jumlah tertinggi di dominasi oleh ibu rumah tangga dan Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Karim pada Selasa (30/11/2010), salah satu anggota KPA Dinkes Kabupaten Blitar, bahwa selama tahun 2010 ini, jumlah warga Kabupaten Blitar yang terinfeksi HIV/AIDS meningkat jika dibandingkan tahun 2009 lalu. Berdasarkan data rekapitulasi yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, pada tahun 2009 lalu total penderita HIV/AIDS mencapai 41 orang. Sementara pada tahun 2010 hingga akhir Bulan November ini sudah mencapai 77 orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
Jumlah tersebut meningkat hampir 200 persen, dan jumlah tersebut belum termasuk kasus yang mungkin terjadi pada bulan Desember mendatang. Untuk kasus kematian akibat HIV/AIDS pada tahun 2010 ini mencapai 23 orang. Dokter Karim prihatin, mengingat para penderita HIV/AIDS datang dari hampir semua jenis profesi. Dan yang tertinggi justru ibu rumah tangga serta para TKW yang pulang dari luar negeri. Penyebabnya adalah hubungan intim yang tidak aman.
"Yang membuat kita terkejut selain peningkatan hingga 200 persen, penyebaran HIV tahun ini disebabkan oleh hubungan seksual, bukan dari jarum suntik." Ungkap Dokter Karim.
Sementara itu Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Blitar, Gus Tamim, mengatakan bahwa pihak pemerintah sudah meminta Dinas Kesehatan untuk mengoptimalkan klinik HIV/AIDS Cendana di Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi. DPRD Kabupaten Blitar sangat menyayangkan dengan tingginya kasus HIV/AIDS dan sangat mengharapkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit serta sebisa mungkin menghindari hal-hal yang memungkinkan terjadinya penularan HIV/AIDS. (igo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar