Lampu Light Emitting Diode (LED) kini banyak mendapat sorotan dan mulai
digunakan secara luas karena bisa membutuhkan daya listrik yang lebih
ringan dibanding lampu biasa. Namun seberapa aman lampu ini untuk
digunakan belum pernah diteliti sebelumnya.
Dr Celia Sanchez-Ramos dari Complutense University di Madrid Spanyol baru-baru ini melakukan studi yang menemukan bahwa paparan LED berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada retina mata. Hal ini disebabkan gelombang cahaya biru yang dipancarkan oleh LED memiliki radiasi tinggi yang tak sehat.
"LED sebetulnya fantastis bila ada pelindung yang memadai," ujar Sanchez-Ramos kepada ThinkSpain.com.
Dr Celia Sanchez-Ramos dari Complutense University di Madrid Spanyol baru-baru ini melakukan studi yang menemukan bahwa paparan LED berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada retina mata. Hal ini disebabkan gelombang cahaya biru yang dipancarkan oleh LED memiliki radiasi tinggi yang tak sehat.
"LED sebetulnya fantastis bila ada pelindung yang memadai," ujar Sanchez-Ramos kepada ThinkSpain.com.
LED umum digunakan pada banyak monitor perangkat elektronik seperti handphone (HP) dan lampu-lampu jalanan. Bila seseorang terlalu berlebihan memandang cahaya yang bersumber dari LED, Sanchez-Ramos mengatakan risiko rusaknya penglihatan akan semakin bertambah tinggi.
"Mata tidak didesain untuk melihat langsung ke sumber cahaya, mereka dirancang untuk melihat dengan cahaya," ujar Sanchez-Ramos.
Berkaitan dengan hal tersebut, selain risiko pada kesehatan mata LED juga diakui oleh ahli tidur dr Andreas Prasadja, MD, RPSGT, memang tak baik untuk tubuh. Cahaya biru LED dapat merusak produksi hormon tidur pada tubuh sehingga membuat orang kesulitan untuk terlelap.
"Salah satu pengganggu tidur itu cahaya. Ini kan (alat elektronik -red) memancarkan blue light yang dibaca oleh otak sebagai siang hari," pungkas dr Andreas yang sehari-hari berpraktik di RS Mitra Kemayoran.
Sumber: www.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar