Alergi protein susu sapi merupakan jenis alergi yang
cukup banyak diderita anak. Berdasarkan data dari Diagnosis dan Tata
Laksana Alergi Susu Sapi Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun
2014, sebanyak 1 dari 13 anak menderita alegi susu sapi.
Susu sapi yang tak pernah masuk ke dalam tubuh sebelumnya, bisa
dianggap sebagai benda asing bagi anak-anak. Gejala alergi yang
ditimbulkan bisa berupa kemerahan di pipi, kembung, sering buang angin,
dan diare.
Lantas bagaimana mengatasinya? Dokter Spesialis Anak yang juga Ketua
Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Zakiudin Munasir mengatakan, pastikan terlebih dahulu jenis alergi anak
dengan melakukan pemeriksaan ke dokter anak.
Jika anak terbukti alergi protein susu sapi, hentikan konsumsi susu
sapi. Produk dari protein susu sapi seperti keju dan mentega sebaiknya
juga dihindari.
Sebagai penggantinya, anak bisa diberikan susu formula dengan protein
terhidrolisat parsial (P-HP) dan protein terhidrolisat penuh.
“Pemberian nutrisi bagi anak bisa dengan formula hidrolisat penuh,
formula asam amino atau formula isolat protein kedelai atau soya,”
terang Zaki dalam diskusi di Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Alergi bisa disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Alergi pun
bisa dicegah, terutama dengan pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan
pada bayi. ASI merupakan makanan dengan gizi seimbang yang diperlukan
untuk sistem imun bayi.
Sumber: www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar