Minggu, 05 Agustus 2012

GERAKAN SATU DESA SATU PRODUK

Gerabah Kasongan
KIM WD,- Gerakan OVOP (One Village One Product) atau satu desa satu produk (SDSP) merupakan suatu gerakan sosial yang tumbuh dari bawah keatas (bottom up) dan mulai dikembangkan oleh Morihiko Hiramatsu, seorang mantan pejabat MITI yang terpilih menjadi Gubernur Oita pada tahun 1979. gerakan ini didasari dengan ide ingin mengembangkan potensi daerah supaya menjadi lebih baik dengan melibatkan tokoh masyarakat, dan masyarakat itu sendiri sehingga termotivasi bangkit dan membangun daerahnya menjadi daerah yang makmur serta mensejahterakan masyarakat.

Dalam buku ini akan dijelasakan tentang latar belakang dimulainya pengembangan gerakan OVOP, prinsip dasar gerakan OVOP, keberhasilan gerakan OVOP dalam berbagai sektor industri khususnya di Jepang serta pengalaman beberapa negara Asia dalam melakukan gerakan yang sama untuk meningkatkan peran daerah menjadi lebih baik.

Gerakan OVOP diharapkan dapat menginspirasi keinginan daerah yang saat ini sedang berupaya meningkatkan pendapatan daerah dengan memanfaatkan potensi lokal semaksimal serta dapt menunjang kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UKM. Peran pemerintah pusat maupun daerah dalam membantu pola pengembangan gerakan OVOP lebih banyak hanya memfasilitasi dan juga membantu potensi yang sudah ada dapat menjadi lebih baik dan berkembang. Peran utama dalam gerakan ini adalah para tokoh lokal daerah yang dijadikan panutan dan juga penggerak bagi masyarakat lainnya supaya dapat membangun daerahnya .

Konsep dasar dari pengembangan gerakan OVOP adalah adanya interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dimana peran masyarakat sangat dominan sebagai pihak yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk mengembangkan produk atau potensi daerah yang dimilikinya. Pemerintah yang telah banyak mengetahui potensi dan kemampuan masyarakat hanya lebih banyak memfasilitasi dan memberikan informasi tentang potensi pasar, membantu pengembangan produk supaya lebih menarik, membantu memanfaatkan teknologi supaya produk yang dihasilkan dapat lebih baik dan berkualitas serta membantu memberikan penyuluhan atau pelatihan bagi masyarakat bagaimana seharusnya pengembangan produk dilakukan. Satu hal lagi dan menjadi sangat penting adanya insentif serta penghargaan yang mendukung sehingga lebih dapat merangsang masyarakat untuk menciptakan dan mengembangkan produk lainnya menjadi inovatif dan kreatif.

Secara garis besar latar belakang munculnya gerakan OVOP serta konsep dasarnya dapat disampaikan dalam tiga hal, yaitu : pertama, adanya konsentrasi dan kepadatan populasi di perkotaan sebagai akibat pola urbanisasi dan menimbulkan menurunnya populasi penduduk di pedesaan, sehingga pedesaan menjadi kehilangan penggerak dan gairah untuk bisa menumbuhkan roda kegiatan ekonomi.

Kedua, untuk dapat menghidupkan kembali gerakan dan pertumbuhan ekonomi di pedesaan, maka perlu dibangkitkan suatu roda kegiatan ekonomi yang sesuai dengan skala dan ukuran pedesaan dengan cara memanfaatkan potensi dan kemampuan yang ada didesa tersebut serta melibatkan para tokoh masyarakat setempat.
Ketiga, mengurangi ketergantungan masyarakat desa yang terlalu tinggi terhadap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, maka perlu diciptakan inisiatif dan semangat membangun dalam masyarakat desa, sehingga timbul rasa memiliki dan ingin membangun desa menjadi lebih baik.

Buku berjudul Gerakan OVOP (one Village One product) Sebagai Upaya Peningkatan Pembangunan Daerah ini, memuat lima bab. Bab pertama; mengenai latar berlakang gerakan OVOP, Bab Kedua; tentang prinsip Gerakan OVOP, Bab Ketiga; tentang pelaksanaan gerakan OVOP, Bab Keempat; tentang pengalaman OVOP dinegara lain seperti OVOP di Tahiland, Malaysia dan Philipina, Bab Kelima; penutup.

Selain sangat berguna bagi kalangan UKM, birokrat dan pelaku usaha, buku ini juga sangat menarik untuk dibaca oleh kalangan diplomat karena upaya diplomasi saat ini diarahkan pada tren total diplomasi, yang berarti juga menuntut banyak pemahaman mengenai OVOP sebagai upaya peningkatan diplomasi yang berorientasi pada pencapaian kemajuan ekonomi bangsa. (Riz Pendamping IKM) 
Sumber: Google


Sabtu, 04 Agustus 2012

KPU Jatim Tetapkan Jadwal Pilgub 29 Agustus 2013

Surabaya,- Pernyataan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang akan menunda Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) hingga 2015 mengundang reaksi. Untuk itu terkait dengan pelaksanaan Pilgub Jatim, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim akhirnya menetapkan jadwal Pilgub pada 29 Agustus 2013.
     Penetapan jadwal Pilgub tersebut dihasilkan dari rapat pleno bersama KPU Prov Jatim dengan di 4 (empat) Kota masing-masing Mojokerto, Probolinggo, Kediri dan Madiun.(Kamis 2/8/2012).Rapat yang dilaksanakan di Kediri tersebut memutuskan adanya kesepakatan bersama yang dituangkan dalam Berita Acara soal penetapan hari dan tanggal pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur (Wagub) serta 4 kota yang bersamaan dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
     Agus Mahfudz Fauzi Anggota KPU yang sekaligus Ketua Divisi Teknis Penyelenggara & Data KPU Jatim,  mengungkapkan setelah melakukan rapat pleno bersama empat KPU Kota dihasilkan keputusan pelaksanaan Pilgub Jatim dilaksanakan pada hari Kamis 29 Agustus 2013. Tanggal ini bersamaan dengan pelaksanaan Pilwali di empat kota yang kebetulan akhir masa jabatannya  90 hari dari akhir masa jabatan Gubernur Jatim per 12 Februari 2014.
''Sesuai aturan, jika akhir masa jabatan kurang dari 90 hari dari akhir masa jabatan gubernur, maka untuk pelaksanaan pemilihan walikota dibarengkan dengan Pilgub. Dan sesuai keputusan rapat pleno ditetapkan pada 29 Agustus 2013,''
Alasan penetapan 29 Agustus 2013, ditegaskan Agus, dikarenakan pada bulan Juni hingga Juli dilakukan proses pencalegan untuk tahun 2014. Selanjunya antara bulan Juli hingga Agustus dilakukan pemutakhiran data untuk pileg. Setelah 24 Agustus 2013 baru ada waktu luang, mengingat data dari kementerian Agama pelaksanaan haji dilaksnakan pada 10 September dan selesai pada pertengahan November 2013.
''Dari jadwal yang ada inilah akhirnya ditarik kesimpulan setelah tanggal 24 Agustus, yaitu tepat 29 Agustus 2013 dilaksanakan Pilgub Jatim bersamaan dengan Pilwali di empat kota yaitu Kediri, Mojokerto, Probolinggo dan Madiun,''paparnya dengan nada penuh optimis. Selain itu, pihaknya tidak ingin menganggu kekhusyukan masyarakat Jatim yang melaksanakan ibadah haji. Dengan dilaksanakan pada 29 Agustus 2013 diharapkan tidak ada golput dan masyarakat Jatim bisa mengikuti pelaksanaan Pilkada di empat kabupaten sekaligus Pilgub.
     Tentang adanya pernyataan dari Kemendagri yang akan mengundur pelaksanaan Pilgub Jatim, Agus hal itu masih dalam wacana. Apalagi saat ini masih terjadi tarik ulur terhadap RUU pemerintahan daerah terkait pemilihan Pilgub dipilih langsung atau lewat DPRD di Komisi II DPR RI. Namun terlepas dari itu semua, jika KPU Jatim sudah menetapkan jadwal terkait Pilgub Jatim maka tidak bisa diganggu gugat
.
Sumber : Kpujatim.go.id

Rabu, 01 Agustus 2012

JELANG IDUL FITRI HARGA DAGING TERUS NAIK

Blitar,-  Selama puasa dan menjelang idul fitri harga kebutuhan bahan pokok terus naik tidak terkecuali harga daging. Menurut  Kepala Dinas Perindag Kab. Blitar, Molan penyebab naiknya harga daging akhir- akhir  karena pengetatan penyembelihan sapi betina produktif dan penghentian kebijakan impor sapi. Selain itu juga selama puasa dan idul fitri kebutuhan masyarakat akan daging terus meningkat sehingga mendorong harga daging sapi naik cukup signifikan. Diprediksi harga daging akan terus mengalami kenaikan dan bisa mendekati Rp. 70.000,- perkilo. Terkait dengan kenaikan ini  Disperindag tidak bisa mengambil tindakan untuk menurunkan karena daging sudah masuk pasar bebas. Diharapkan masyarakat tidak memaksakan mengkonsumsi daging jika harganya tidak terjangkau. Warga bisa memilih  lauk lain seperti ikan yang harganya relatif stabil. Sementara pedagang Daging Sapi,Yudi mengaku naiknya harga daging ternyata tidak menyurutkan masyarakat untuk membeli daging. Hal itu terbukti selama kenaikan harga setiap hari dagangannya selalu laku dipasaran.
Sumber : www.blitarkab.go.id

PAK DE BUKAN PENAKUT

Pada 2013, ada 13 provinsi yang akan melangsungkan pilgub. Sementara, untuk kabupaten/kota terdapat lebih dari 70 pilkada. Salah satu provinsi yang melaksanakan pilgub pada September 2013 adalah Jawa Timur.

Pilgub Jawa Timur rencananya bakal diadakan September 2013. Rencana itu tidak akan berbenturan dengan agenda Pilpres 2014. Perhitungan ini dianalisa dengan pilgub berlangsung dalam dua putaran.

Terkait dengan peluangnya maju lagi sebagai incumbent, Pak De belum memaparkan lebih jauh. Tunggu dulu. Rencananya, saya umumkan ke masyarakat September nanti, ujarnya.

Pak De menuturkan, jika terlalu dini mengumumkan pencalonan ke masyarakat, dirinya bisa dianggap sebagai calon yang penakut.

Terkait dengan urusan pasangan, Pak De juga belum menentukan tanda-tanda mengarah ke sosok tertentu. Apakah akan tetap dengan Gus Ipul? Pak De hanya menjawab dengan senyum. Dia lantas mengatakan Gus Ipul adalah sosok yang bagus. 

PEMILU KADA JATIM SEPTEMBER 2013

Mendagri Gamawan Fauzi berencana memundurkan jadwal pilkada yang seharusnya dilangsungkan pada 2014. Sebab, pada tahun itu, tidak banyak daerah yang melaksanakan pilkada. Untuk level gubernur, ada satu provinsi, yakni Lampung. Sementara, untuk level kabupaten/kota, ada sekitar 43 pilkada.

Kalau cuma satu atau dua (pilgub), saya cenderung menggesernya ke belakang. Dihabiskan masa jabatannya lima tahun, kata Gamawan. Sambil menunggu, posisinya akan diisi pejabat sementara. Menurut dia, cara itu dinilai lebih fair. Sebab, saat pilkada dihelat, tidak ada incumbent.

Bagaimana daerah yang melangsungkan pilkada pada 2013? Mantan gubernur Sumbar itu mengatakan, pilkada pada 2013 tetap bisa dilaksanakan. Kalau yang 2013, silakan jalan. Tapi, yang 2014 dimundurkan lebih bagus, kata Gamawan.

Pada 2013, lanjut dia, ada 13 provinsi yang akan melangsungkan pilgub. Sementara, untuk kabupaten/kota terdapat lebih dari 70 pilkada. Salah satu provinsi yang melaksanakan pilgub pada September 2013 adalah Jawa Timur.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo yang hadir dalam rapat menuturkan bahwa pilgub Jawa Timur rencananya bakal diadakan September 2013. Dia menuturkan, rencana itu tidak akan berbenturan dengan agenda Pilpres 2014. Perhitungan ini juga kita analisa dengan pilgub berlangsung dalam dua putaran, kata dia.
Sumber :Berita Kemendagri

WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI

              Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...