Senin, 30 April 2012

VASEKTOMI SANGAT AMAN TIDAK MENIMBULKAN IMPOTENSI

BKKBN Pusat,- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menegaskan bahwa pemasangan Medis Operasi Pria (MOP) atau vasektomi sangat aman dan tidak mengakibatkan impoten.
"MOP atau vasektomi itu sangat aman dan tidak akan menyebabkan impoten bagi para pria yang menjadi pesertanya,” katanya di Jakarta, pekan lalu.
Pernyataan tersebut disampaikannya untuk menepis adanya anggapan di masyarakat bahwa vasektomi atau MOP bisa mengakibatkan impotensi. Untuk itu, Sugiri meminta para pria peserta MOP atau vasektomi untuk tidak khawatir menjadi impoten.
Sugiri juga menjelaskan, MOP atau vasektomi merupakan salah satu metode yang tepat untuk menyukseskan program Keluarga Berencana.
Sementara itu, Sugiri juga menambahkan bahwa beberapa waktu lalu BKKBN mendapatkan piagam pemecah Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa MOP atau vasektomi terbanyak.
"Penyerahannya dilakukan di Situbondo, Jawa Timur beberapa waktu lalu,” tambahnya.  (H)
Sumber: http://www.bkkbn.go.id

MENANG TIPIS PSBI NAIK POSISI 2 GRUP III

SRENGAT,- Bermain di kandang sendiri Minggu 29 April 2012, PSBI Blitar berhasil mengalahkan Gresik United dengan skor tipis 1-0. Dalam pertandingan di Stadion Aryo Blitar, Srengat, Blitar, tuan rumah mencetak gol lewat kaki Bambang Priyo Jatmiko di menit 25.
Menurut Asisten Manajer PSBI Blitar Totok Subihandono mengatakan, timnya memang kurang begitu bagus dalam pertandingan kali ini. Namun keberuntungan telah berpihak padanya. “Tadi anak-anak kurang bermain lepas sehingga banyak peluang yang gagal tercipta,” ungkapnya.
Di sisi lain, Gresik United juga tampil dibawah form. Permainan tim tamu ini tidak begitu greget, terutama di babak pertama. Tim asuhan Sasi Kirono ini memang kurang persiapan dalam menghadapi PSBI Blitar.  Dengan kemengan tersebut PSBI mendapat nilai skor 19 dibawah Perseman Manokwari dengan nilai 23. (*)

Sabtu, 28 April 2012

PEMKAB HARUS MEMBENTUK BADAN PENANAMAN MODAL

Agar potensi daerah tergarap maksimal Pemkab. Blitar harus membentuk Badan Penanaman Modal. Keterangan ini diungkapkan Ketua Pansus III DPRD Kab. Blitar, Gatot Darwoto. Saat ini pihaknya tengah membahas Ranperda tentang Penanaman Modal. Ranperda ini mengatur Regulasi Penanaman Modal dari Investor yang ingin menanamkan modal di Kab. Blitar.
Menurut Gatot selama ini penanganan investasi di Kab. Blitar belum bisa maksimal karena belum ada payung hukum secara spesifik. Selain itu diharapakan ke depan ada wadah tersendiri yang menangani penanaman modal di Kab. Blitar seperti Badan. Saat ini masih menjadi satu dengan Bagian Perekonomian. Badan Penanaman Modal diperlukan agar para investor bisa terlayani secara maksimal. Lebih jauh Gatot Darwoto, badan itu diperlukan untuk memberi kemudahan investor, yang akan berdampak pada optimalisasi potensi daerah.

KOMINFO JATIM MELATIH KELOMPOK TANI KADEMANGAN

Blitar, 26 April 2012. Dinas Kominfo Prop.Jatim kali ini mengadakan Pelatihan TIK bagi anggota Kelompok Tani di Kabupaten Blitar di Gedung Telecenter Bumi Penataran di Nglegok Kabupaten Blitar.
Acara ini diikuti oleh Anggota Kelompok Tani Bintang Harapan Kecamatan Kademangan. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 25 s/d 26 april 2012 (dua angkatan) masing-masing berjumlah 10 peserta.

Acara dibuka oleh Kepala Bidang Pemberdayaan TIK Dinas Kominfo propinsi Jawa Timur Drs.Mardijono,MM. serta dihadiri pula  Kepala Bidang Kominfo Dishubkominfo kabupaten Blitar  Dra.Sri Wahyuni, M.Si., pengelola TC Bumi Penataran dan Pengurus KIM Waradesa.

Peserta Pelatihan TIK yang mempunyai latar belakang Petani ini sangat antusias mengikuti pelatihan karena dalam pelatihan ini mereka diajari bagaimana mengoperasikan komputer( word, excel),dan internet ( browsing, e-mail dll. ). 
"saya sangat senang ikut pelatihan ini karena saya menjadi tahu komputer yang selama ini saya anggap sulit,ternyata tidak begitu sulit kalau mau belajar. dan saya senang kenal dengan Paman Google yang selalu bisa menyediakan informasi yang saya butuhkan dan kami berharap masih diberi kesempatan lagi untuk memperdalam ilmu tentang teknologi informasi ini."demikian diungkap sdri. Wiji salah seorang peserta ketika mewakili peserta dalam acara penutupan Pelatihan.
















Dengan diselenggarakan Pelatihan semacam ini diharapkan Teknologi Informasi benar-benar dapat meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat.




Rabu, 25 April 2012

PERLU PEMBINAAN PADA TKI-TKW

Blitar,-  Dewan minta ada pembinaan pada TKI-TKW menyusul remiten yang masuk setiap tahun cukup besar. Menurut keterangan  Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kab. Blitar, Gatot Darwoto, berdasarkan informasi Dinas Tenaga Kerja  dan Transmigrasi (Disnakertrans), saat ini pengiriman uang dari TKI –TKW yang terdata di beberapa bank per tahun mencapai angka  sekitar Rp. 76.000.000.000,-.
Untuk itu perlu dilakukan pembinaan kepada para calon TKI –TKW, setelah sepulang dari luar negeri mereka  bisa mandiri. Sehingga tidak perlu keluar negeri kembali. Sementara Kepala Bidang Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja  dan Transmigrasi Kab.. Blitar, Riyadi MM, membenarkan jika remiten TKI-TKW yang masuk setiap tahun cukup tinggi. Reminten TKI –TKW Blitar sebagian besar dipakai untuk pembangunan fisik, diantaranya untuk membangun rumah, membeli kendaraan bermotor dan membeli mebeler. Namun untuk usaha mandiri masih belum dilakukan sehingga perlu adanya pembinaan  untuk merubah pola Fikir mereka agar uang hasil  kerja di luar negeri bisa dipakai sebagai usaha mandiri.
Sumber: www.blitarkab.go.id

SEJARAH KABUPATEN BLITAR

Bilamanakah Blitar mulai bebrperan sebagai pusat Pemerintahan ?
Penentuan titi mangsa lahirnya Blitar sebagai pusat pemerintahan merupakan jawaban atas masalah hari pendirian Pemerintah Daerah yang kemudian menjadi Kabupaten Blitar. Dari berbagi prasasti yang dipandang sebagai bukti autentik seperti terurai atas, tidak terdapat sebuahpun yang memuat nama Blitar sebagai nama tempat Pusat Pemerintahan. Suatu hal yang pasti bahwa beberapa nama desa atau tempat yang disebutkan dalam prasasti-prasasti itu berada atau termasuk wilayah Kabupaten Blitar sekarang. Kenyataan itu membuktikan bahwa (sebagian) daerah Blitar sejak sepuluh abad yang lalu telah menjadi pusat kehidupan masyarakat yang penting. Berita agak pasti mengenai pertumbuhan Blitar sebagai Pusat Pemerintahan mulai ada sejak awal pemerintahan Raja-raja Majapahit. Sebagimana dapat dibuktikan dalam sejarah Kerajaan Majapahit lahir setelah Raden Wijaya berhasil mengusir tentara Tartar Ku Bilai Khan pada Tahun 1293 M. (Pararaton : 33)
Majapahit sebagai negara baru berpusat di dekat Mojokerta. Di bawah pimpinan raden Wijaya sebagai Raja pertama, negara Majapahit tumbuh dengan pesat. Suatu hal yang menarik dalam hubungan sejarah daerah Blitar dari masa itu ialah adanya peningalan bangunan suci yang terletak di Desa Kotes Kecamatan Gandusari.
Pada bangunan itu terdapat angka Tahun 1222 Saka dan 1223 Saka. Dengan demikian bangunan tersebut berasal dari tahun 1300 dan 1301 Masehi (Knebel : 1908 : hal. 355). Dengan perkataan lain, bangunan itu adalah sejaman dengan Pemerintah Raja Pertama Majapahit. Kenyataan di atas membuktikan bahwa sejarah Blitar pada awal abab ke – XIV masih menunjukkan wilayah yang penting. Apakah hubungan pendirian bagunan suci itu dengan sejarah daerah ini ? Suatu petunjuk yang dapat memberikan keterangan tentang hal itu antara lain terdapat sejumlah Prasatti dari masa abad ke – XII Masehi di daerah sepanjang lembah Gunung Kawi sebelah Barat. Ini menunjukkan bahwa daerah ini masih dapat dibuktikan hingga sekarang dengan adannya beberapa perkebunan. Faktor alamiah yang menguntungkan ini menyebabkan adannya kehidupan masyarakat yang makmur. Kemakmuran itu mendorong pertumbuhan penduduk yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak terdapat catatan tentang jumlah penduduk di daerah bagian Timur ini, namun dapat diperkirakan bahwa dengan adanya men-power maka daerah ini menjadi penting. Tersedianya tenaga manusia yang cukup besar, merupakan salah satu jaminan pergerakan pasukan secara mudah untuk suatu tujuan pertahanan maupun serangan.
Seperti halnya dalam prasati Tuhanyaru yang menyebutkan adanya anugrah tanah kepada sejumlah pejabat kerajaan berhubung yang bersangkutan telah berjasa kepada raja, maka prasasti Blitar pun memuat peryataan yang sama. Dapat diketahui bahwa hubungan antara raja Jayanegara dengan daerah Blitar mempunyai sifat yang istimewa. Hubungan yang istimewa itu diperlihatkan pada penempatan sejumlah ha yang diberikan kepada para pejabat, berhubungan dengan kesetiyaan desa Blitar kepada raja.
Dalam hubungan ini peristiwa apakah yang terjadi sehingga raja berkenan untuk memberikan anugrah kepada penduduk desa Blitar.
Seperti diketahui Raja Jayanegara menjadi raja majapahit yang kedua, mengantikan ayahnya Kerjarajasa Jayawardhana yang meninggal pada tahun 1309 M. Tentang Pemerintahannya ini ada dua sumber yang memberikan keterangan agak berbeda. Kedua sumber tadi adalah Negarakertagama, yang ditulis oleh Prapanca dan Pararaton yang tidak dicantumkan nama penulisnya. Secara singkat sekali Negarakertagama menceritakan tentang masa Pemerintahannya yang berlangsung antara tahun 1309-1328 Masehi.
Didalam Pupuh XLVII Prapanca melukiskan yang terjemahan dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut :
  • Beliau meninggalkan Jayanegara sebagai raja Wilatikta dan keturunan adiknya rajapadhi utama yang tiada bandingya, Dua puteri amat cantik, bagai Ratih kembar mengalahkan Bidadari yang sulung rani di Jiwana, sedangkan yang bungsu jadirani di Daha.
  • Tersebut pada Tahun Saka : Muti-guna-memaksa rupa bulan-madu, Baginda Jayanegara berangkat menyirnakan musuh ke Lumajang, Katanya Pajarakan dirusak, Nambi sekeluarga dibinasakan, Giris miris segenap jagad melihat kepiawaian Sri Baginda.
  • Tahun Saka : bulatan memanah suryah beliau pulang, Segera dimakamkan didalam pura, berlambang arca Wisnuparama. Di sela Petak dan Bubat tertegak area Wisnuparama. Di sela Petak dan Bubat tertegak area Wisnu-lambang-tara-inda. Di Sukalila arca Buda permai sebagai Amoga sidi-menjilma (Slamet Mulyana, 1953 : 42).
Dari puppuh tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa sesama Pemerintahan Jayanegara menghancurkan pemberontakan Nambi. Semua pemberontakan itu dapat di padamkan.
Suatu pemberontakan pecah lagi pada Tahun 1316 dan 1317 dibawah pimpinan Kuti dan Seni. Pemberontakan itu mengakibatkan raja jayanegara menghindarkan diri ke Desa Bedander dengan pengawasan pasukan Bhayangkara dibawah pimpinan Gajah mada. Berkat siasat Gajah Mada, Jayanegara berhasil naik tahta. Kuti dan Seni berhasil dibinasakan. (Pararaton : 80-83). Kedua pemberitaan ini memberi petunjuk bahwa sesama bawahan semasa Pemerintahan Jayanegara telah terjadi pemberontakan, tetapi berhasil dipadamkan. Kenyataan diatas membuktikan bahwa Jayanegara menghadapi masa yang sulit pada tahun pertama Pemerintahannya. Kenyataan ini yang dapat memberikan keterangan , apa sebabnya jayanegara mengeluarkan prasastinya tersebut diatas. Tidak dapat diragukan lagi, bahwa penetapan prasasti di Blitar ini merupakan perestiwa penting setelah Jayanegara ini merupakan titik peresmian berdirinya swastanca Blitar dalam naungan kekuasaan Majapahit dibawah Pemerintahan Jayanegara. Dan peristiwa yang penting itu, sesuai dengan unsur penanggalan dalam prasasti, terjadi pada hari Minggu Pahing bulan Srawana tahun Saka 1246, yang bertepatan dengan tanggal 5 Agustus 1324 M. Untuk masa-masa selanjutnya Blitar disebutkan dalam kitab Negarakertagama dalam hubungannya dengan perlawanan Raja Hayam Wuruk ke daerah-daerah Jawa Timur. Beberapa puluh tahun yang membuat hal pemerintah hal itu sepanjang menyangkut Blitar serta tempat-tempat lain di daerah sekitarnya tertulis pupuh-pupuh.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa :
  1. Tampilan Wilayah yang kini menjadi daerah Kabupaten Blitar, yang paling tua tercatat dalam prasasti Kinewu dipahatkan pada belakang arca Ganesa dari abab X. Prasasti itu memberikan petunjuk bahwa wilayah Kabupaten Blitar, merupakan bagian dari kerajaan Balitung yang berpusat di Jawa Tengah.
  2. Ketika pusat Pemerintah pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sekitar abad ke-X, sejarah daerah Kabupaten Blitar dapat diketahui berdasarkan prasasti-prasasti yang dikeluarkan oleh raja-raja dinasti Isana. Selama Pemerintahan raja-raja ini berlangsung diantarannya awal abad ke-X sampai dengan akhir abad ke-XII, beberapa tempat yang sekarang termasuk Wilyah Kabupaten Blitar disebut dalam prasasti-prasasti Pandelegan I 1117, Panumbangan I 1120, Geneng I 1128, Talang 1136, Japun 1144, Pandelegan II 1159, Mleri 1169, Jaring 1181, Semanding 1182, Palah 1197, Subhasita 1198, Mleri I 1198 dan Tuliskriyo 1202.
  3. Ketika kerajaan Singasari berkembang ada beberapa prasasti yang berhubungan dengan daerah Kabupaten Blitar sekarang. Prasasti tersebut dikeluarkan pada masa Pemerintahan Raja Kartanegara (1268-1292) yang dikenal dengan prasasti Petung Ombo 1260 M. beberapa peningalan purbakala yang berasal dari zaman Singasari seperti : patung Ganesa dari Boro dan Candi Sawentar membuktikan bahwa semasa Pemerintahan raja-raja Singasari, daerah Kabupaten Blitar telah memegang peranan yang penting.
  4. Pada zaman majapahit kedudukan daerah Kabupaten Blitar menjadi sangat penting. Hal itu terbukti dengan adanya candi Kotes yang didirikan pada masa Pemerintahan Pendiri Kerajaan Majapahit yaitu Nararya Wijaya atau Kerta Rajasa Jayawardana (1294-1309). Candi makam raja itu terletak di desa Sumberjati dukuh Simping Kecamatan Suruhwadang.
  5. Saat yang sangat penting bagi pertumbuhan sejarah Kabupaten Blitar dewasa ini terdapat pada masa Pemerintahan Raja Jayanegara (1309-1328). Salah satu prasastinya ditemukan di desa Blitar sekarang. Prasasti tersebut dikenal dengan prasasti Blitar I yang bertarikah “Swasti sakawarsatita 1246 Srawanamasa tithi pancadasi Suklapaksa wu para wara ….” atau 5 Agustus 1324 Masehi. Prasasti ini memuat saat berdirinya Blitar sebagai daerah Swatantra.
  6. Masa-masa pemerintahan Raja-raja Majapahut kemudian, nama Blitar berkali0kali disebutkan dalam kitab nagarakertagama yang ditulis moleh Pujangga : Prapanca. Naskah ini selesai ditulis bertepatan dengan 1 Oktober 1363 M. blitar dan tempat-tempat lain telah dikunjungi oleh raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajahmada dalam rangka perjalanan Raja Hayam Wuruk ke Wilayah Jawa Timur yang dimulai pada Tahun 1357 M.
  7. Beberapa peningalan yang berupa candi membuktikan bahwa sepanjang abad XIV hingga akhir abad XV kedudukan Blitar semakin penting. Hal ini terbukti dari adanya candi Penataran yang merupakan candi negara sebagian besar berasal dari masa Pemerintahan Jayanegara hingga Wikramawardhana (1389-1429). Peninggalan dari raja terakhir ini sekarang terdapat di lereng Gunung Kelud yang sekarang dikenal dengan nama Candi Gambar Wetan (1429M).
Maka berdasarkan uraian diatas diambil keputusan bahwa HARI LAHIR KABUPATEN BLITAR ialah 5 AGUSTUS 1324

POTENSI KABUPATEN BLITAR BIDANG PETERNAKAN

Nglegok,-  Komoditi peternakan terbesar di Kabupaten Blitar adalah ayam ras petelur. Meskipun dulu ada wabah flu burung yang menyebar diseluruh kawasan Indonesia namun populasi ayam ras petelur di Kabupaten Blitar tidak mengalami penurunan bahkan justru mengalami kenaikan. Bahka sampai dengan Tahun 2008, sebagai potensi unggulan, produksi telur Kabupaten Blitar mampu memenuhi 70 % dari kebutuhan telur di Jawa Timur dan secara Nasional memenuhi 30% dari kebutuhan telur ayam Nasioanl.
Tahun 2008 jumlah populasi ayam ras petelur di Kabupaten Blitar mencapai 13.922.675 ekor dengan jumlah produksi telur sebanyak 121.424,46 ton telur. Adapun secara produksi di Kecamatan srengat, Ponggok dan Kademangan. Selain itu populasi itik di Kabupaten Blitar mencapai 410.410 ekor dengan jumlah produksi telur 533.912 butir. Sedangkan populasi ayam buras mencapai 2.690.598 ekor pada Tahun 2008 dengan sentra di Kecamatan Talun.
Selain itu produksi peternakan besar di Kabupaten Blitar adalah :
Pada Tahun 2008 populasi sapi potong mencapai 101.616 ekor dengan daerah sentra produksi Kecamatan Sutojayan dan Wonotirto. Populasi sapi perah mencapai 19.014 ekor dengan jumlah produksi susu mencapai 38.328 liter dengan sentra produksi di Kecamatan Sanankulon, Semen dan Nglegok.
Sumber: www.blitarkab.go.id

PELUANG INVESTASI

  1. Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di pantai Tambakrejo. Komitmen Pemerintah Daerah untuk segera merealisasikan pembangunan PPI Tambakrejo terbentur oleh kondisi penganggaran yang relatif kecil setiap tahunnya baik dari APBN, APBD I maupun APBD II. Pembangunan PPI sendiri telah dimulai sejak tahun 2001 s/d sekarang dengan hasil fisik mencapai 15%. Agar proses tersebut dapat dipercepat, Kabupaten Blitar sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi dari investor domestik maupun mancanegara yang memiliki proyeksi jangka panjang pembangunan sektor maritime di Indonesia, khususnya di Kabupaten Blitar. Beberapa peluang yang ditawarkan antara lain: pembangunan pabrik pembuatan kapal, pabrik pengolahan/pengalengan ikan, pergudangan dan pendinginan ikan, fasilitas perparkiran, fasilitas perumahan/hotel/restoran, peningkatan sarana jalan, air bersih dan kelistrikan, dll sesuai dengan kesepakatan dengan Pemerintah Daerah.
  2. Industri pembenihan perikanan darat mandiri. Pemerintah Daerah telah memiliki 2 (dua) Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Wlingi, namun karena belum mampu memenuhi seluruh permintaan benih ikan jadi masih sangat dimungkinkan beberapa investor untuk masuk menggarap sub sektor ini. Untuk mencukupi kekurangan benih ikan, petani ikan di Kabupaten Blitar harus mendatangkan benih dari luar seperti Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang sehingga memakan ongkos biaya transportasi yang tidak sedikit secara kontinyu.
  3. Ekspor ikan hias Koi. Sebagai produsen utama ikan hias Koi di Indonesia, bisnis ini pernah mencapai puncaknya pada tahun 2000-an kemudian secara drastis turun karena wabah penyakit yang membuat ikan Koi Kabupaten Blitar terisolasi. Sekarang setelah penyakit ini bisa teratasi dan produksi ikan Koi mulai menanjak, dibutuhkan eksportir – eksportir yang kompeten dan memiliki jaringan pemasaran yang luas. Sumber: www.blitarkab.go.id

AGAR PETANI TIDAK MERUGI SAAT PANEN RAYA PEMERINTAH BERENCANA MELAKSANAKAN SISTEM RESI GUDANG

Blitar,-  Keterangan ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kab. Blitar, Suwito Sarensatoto. Menurutnya satu diantara persoalan yang dihadapi petani selama ini yaitu saat panen raya tiba petani selalu  merugi karena harga jual hasil produksinya murah.
Untuk itu pemerintah segera melaksanakan sistem resi gudangan.  Resi Gudang  adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang dan merupakan sekuriti yang menjadi instrumen perdagangan. Lebih jauh Suwito mengungkapkan pemerintah melalui dana alokasi khusus (DAK) Tahun 2010 telah mengalokasian anggaran untuk pembangunan gudang di Talun. Di mana saat harga komoditi jatuh petani bisa menyimpan komoditi  seperti gabah, beras, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut serta jagung. Setelah itu oleh petugas komoditi yang dititipkan ditaksir dan petani mendapatkan sertifikat berupa resi gudang. Tambah Suwito resi gudang itu bisa digunakan petani untuk mengajukan kredit modal usaha di perbankan yang ditunjuk. Ditargetkan sistem resi gudang itu bsia berjalan pada panen raya 3 bulan mendatang.
Sumber Berita : Humas Pemkab Blitar

ASOSIASI KEPALA DESA MINTA KRITERIA KEMISKINAN DIREVISI

Blitar,- Dinilai kurang tepat sasaran Asosiasi Kepala Desa (AKD) minta kriteria kemiskinan diluar kuota Jamkesmas dan Jamkesda dilakukan revisi.  Ketua AKD Kab. Blitar, Mohamad Nur Khamim, Mendatangi DPRD Kab. Blitar untuk mengajukan hearing dengan Komisi IV, terkait dengan surat Edaran Bupati No. 440 Tahun 2012 tentang Penetapan Data Sasaran Miskin di Luar Kuota Jamkesmas dan Jamkesda.
Pasalnya 15 kriteria kemiskinan yang di tetapkan dalam surat edaran itu sudah tidak relevan dengan kondisi dilapangan sehingga perlu dilakukan revisi. Dicontohkan Kamim seperti kriteria luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m, tidak memiliki jamban, rumah tidak teraliri listrik, menggunakan bahan bakar kayu atau arang dalam memasak, hanya makan 2 atau 1 kali setiap hari serta penghasilan di bawah UMK Rp. 850.000,- perbulan. Tambah Kamim kriteria yang ditetapkan itu menyulitkan Kades, maupun Kepala Desa dalam melakukan verifikasi data. Menanggapi ini Anggota Komisi IV DPRD Kab. Blitar, M. Taufik, mengaku kriteria kemiskinan harus bisa menjaring masyarakat miskin yang tidak tercover dalam program Jamkesmas atau Jamkesda. Sehingga mereka bisa menikmati pelayanan kesehatan secara gratis dari pemerintah. Untuk itu jika kriteria yang ditetapkan tidak sesuai harus dilakukan revisi. Secara terpisah Kepala Bappeda Kab. Blitar, Mangatas L. Tobing, mengaku surat edaran itu dikeluarkan untuk mengantisipasi masyarakat miskin yang belum masuk Jamkesmas dan Jamkesda. Sehingga saat ini dilakukan pendataan ulang agar penerima pelayanan kesehatan gratis bisa tepat sasaran. Sementara untuk penetapan 15 kriteria kemiskinan, menurut Tobing, pelaksanaanya dilapangan tidak mutlak harus memenuhi semua dan jika dianggap kurang tepat akan dievaluasi kembali.
Sumber Berita : Humas Pemkab Blitar

Sabtu, 14 April 2012

MASIH PERAWAN


K
abupaten Blitar sebenarnya memiliki potensi wisata yang banyak dan beragam. Jika kita mau menginfentarisasi potensi wisata sungguh Kabupaten Blitar merupakan miniatur kawasan wisata Indonesia dimana keunggulan-keunggulan kawasan wisata Nusantara telah terwakili semua mulai wisata bahari, agro, situs purbakala, wanawisata, maupun wisata religi.  Namun kelihatannya potensi yang luar biasa ini belum tersentuh konsep pengembangan atau sama sekali tidak terkonsep dengan baik.  Terbukti beberapa potensi wisata terabaikan yang semestinya dapat menjadi icon bahkan Pendapatan Asli Daerah seperti potensi wisata Blitar Utara.

Selama ini Blitar hanya dikenal dengan wisata Candi Penataran dan Makam Bung Karno ( Kota Blitar )  yang telah mampu menyedot wisatawan domestic dan mancanegara. Blitar selatan yang terkenal dengan pantai Tambakrejo, Pantai Serang kurang diminati wisatawan karena terlalu alami ( apa adanya ).

Blitar Utara ternyata juga masih banyak potensi wisata yang masih perawan ( belum terjamah / dikelola Pemerintah Kabupaten Blitar ) seperti Air Terjun Ondhorante, Candi Gambarwetan, Gardu Pandang Gambar yang berada di wilayah Kecamatan Nglegok tepatnya di Desa Sumberasri. Selama ini potensi wisata tersebut masih belum tersentuh konsep pengembangan wisata. 

Sebenarnya potensi wisata tersebut juga telah didukung oleh potensi lain seperti kondisi sosial masyarakat yang guyub rukun gotong royong, relawan desa yang terbuai mimpi memajukan desa melalui pengembangan wisata di Desa Sumberasri. Juga keberadaan PT Perkebunan dan Dagang Gambar yang selama ini banyak peduli dengan masyarakat sekitar.
Masyarakat Desa Sumberasri akan mendukung sepenuh hati jika Pemerintah Kabupaten  Blitar hendak mengembangkan wisata ke Blitar Utara khususnya Desa Sumberasri karena dengan dibangunnya kawasan wisata maka masyarakat akan merasakan dampak positif secara langsung “ demikian diungkap Endro Busono Kepala Desa Sumberasri Kecamatan Nglegok.

Air Terjun Ondhorante ternyata tidak kalah indah dibandingkan dengan wisata air terjun yang terkenal seperti Sedudo, Cubanrondo. Dengan ketinggian kurang lebih 30 meter dan air yang mengandung belerang yang berasal dari kawah Gunung Kelud menjadi daya tarik tersendiri.  Air terjun Ondhorante terletak di kawasan hutan lindung 3,5 kilometer jika ditempuh dari perkampungan warga Dusun Gambar Desa Sumberasri. Saat ini hanya dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan jalan kaki sekitar 500 meter.

Sebelum sampai di kawasan air terjun Ondhorante wisatawan dapat mampir di Candi Gambarwetan yang merupakan peninggalan bersejarah yang ada di Desa Sumberasri dan Gardu Pandang Gambar di kawasan perkebunan cengkeh milik PT Perkebunan dan Dagang Gambar. Di Gardu Pandang ini wisatawan dapat menikmati indahnya panorama Gunung Kelud dari jarak 6 kilometer dan memandang wilayah Blitar dan Kediri dari ketinggian.

Untuk mewujudkan hal tersebut diatas perlu adanya konsep dan perencanaan yang matang serta dukungan dari semua pihak agar tujuan Pengembangan wisata ini benar-benar mampu meningkatkan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan masyarakat.


 End.

Rabu, 11 April 2012

Gempa di Aceh 8,5 SR Berpotensi Tsunami

Pusat gempa 8,5 SR di Aceh (lingkaran merah). 

JAKARTA, KOMPAS.com — Gempa yang mengguncang Aceh, Rabu (11/4/2012), berkekuatan 8,5 skala Richter  dan berpotensi tsunami. Demikian dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa mengguncang Aceh pada pukul 15.38 WIB. Adapun pusat gempa di perairan sebelah barat Aceh.
Sebelumnya, BMKG mencatat gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) kemudian merevisi menjadi 8,5 SR. Sementara itu United States Geological Survey (USGS) mencatat gempa tersebut dengan magnitud 8,7.

CV PURNAMA TOUR & TRAVEL

 INFO LOWONGAN KERJA
"CV PURNAMA TOUR & TRAVEL " Membutuhkan karyawati di bagian :
  1. Staff Administrasi
  2. Staff Ticketing

persyaratan :
  1. Wanita usia max 27 thn
  2. Pendidikan minimal SMK/SMA sederajat
  3. Komunikatif & mampu negosiasi
  4. Bisa mengoperasikan komputer (Ms.Office)
  5. Berpenampilan menarik
  6. Mempunyai pengalaman kerja di bidangnya minimal 1 tahun

Lamaran di kirim paling lambat tgl 25 April 2012
di Jalan Kenari no 56 BLITAR
purnamatravel1@yahoo.co.id
JANGAN SIA_SIAKAN KESEMPATAN INI YACH..................!!!!

Sabtu, 07 April 2012

WARADESA GANDENG GAPOKTAN KECAMATAN NGLEGOK


Rabu,28 Maret 2012. Sebagaimana agenda kegiatan KIM Waradesa dalam pemberdayaan informasi , kali ini KIM Waradesa mengadakan pertemuan dengan Pengurus Gabungan Kelompok Tani se Kecamatan Nglegok.


Pertemuan tersebut dihadiri oleh Pengurus Gapoktan 11 desa, BP3K, PPL, Pengelola Telecenter,dan Pengurus KIM Waradesa dengan agenda musyawarah membahas tentang rencana mengadakan Pelatihan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)bagi Pengurus Gapoktan, saling tukar informasi terkait pertanian/peternakan, juga sebagai ajang wadul petani tentang permasyalahan mereka di lapangan.
Dengan agenda semacam ini akan semakin nyata peranan KIM di tengah masyarakat informasi sebagaimana fungsi KIM Waradesa selain sebai agen informasi juga dapat berfungsi sebagai jembatan penghubung, penyambung lidah bagi masyarakat. Mbah ndrik

KIM SEBAGAI MEDIATOR MASYARAKAT


Jum’at, 30 Maret 2012. Patut kita sadari bahwa pendidikan politik belum dapat menjamah masyarakat khususnya masyarakat perdesaan. Sehingga kesadaran berpolitik masyarakat sangat rendah. Nuansa politik demokratis Indonesia yang semestinya terasa indah berbalik menjadi sarana perpecahan antar kelompok masyarakat yang tak jarang mengakibatkan terjadinya konflik berkepanjangan yang dapat menelan korban jiwa.


Bertolak dari realita tersebut KIM Waradesa merasa terpanggil untuk ikut andil dalam mewujudkan masyarakat yang sadar politik, sadar hukum, sadar informasi sehingga masyarakat akan semakin mengerti arti demokrasi dan bukan jiwa fanatisme yang berujung perpecahan dengan saudara, tetangga yang semestinya tidak perlu terjadi.
Dengan tema” Guyup Rukun Mbangun Deso” KIM Waradesa menjembatani antar tokoh masyarakat desa Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar untuk bergandeng tangan kembali pasca event politik. Ini adalah pekerjaan berat, karena mereka masih diselimuti ego yang tinggi. Namun kami yakin dalam hati kecil mereka merindukan perdamaian. Berhasilkah ??
Bukan hanya berhasil membuat mereka berpelukan, tetapi melalui pertemuan 1 jam ini mereka berhasil mencetuskan komitmen menjaga kerukunan dalam membangun desa. Betapa indahnya kebersamaan. Mbah ndrik

Kamis, 05 April 2012

Pemilu Murah, Mudah dan rendah Konflik


KPU Jatim,- Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat terpilih yang berasal dari Jawa Timur Arief Budiman berjanji, menjadikan Pemilu 2014 yang akan datang menjadi pemilu yang visioner dan murah, mudah serta rendah konflik. Pemilu yang visioner ini akan dimulai dengan mendesak desaing tersebut kepada DPR yang kebetulan saat ini sedang merampungkan undang-undang tentang Pemilu.
"Saya berharap semua yang kurang atau buruk dalam massa anggota KPU sebelumnya akan kita eliminasi. Kedepan akan kita buat pemilu yang lebih mudah, murah dan rendah konflik," demikian dikatakan Arief Budiman, ditemui disela-sela acara perpisahan sekaligus pamitan di kantor KPU Jatim, jalan Tenggilis Surabaya, Senin (3/4).
Menurut Arief, pemilu yang mudah itu misalnya dengan membebaskan seluruh pemilih memilih Tempat Pemungutan Suara (TPS) dimanapun pemilih berada. Sedangkan pemilu murah bisa bisa dilakukan dengan penghematan anggaran kertas, misalnya, kerta suara diperkecil sehingga juga mampu mempermudah dan mempercepat orang dalam memilih. Ketika ditanya mengenai kemungkinan Pemilu dilakukan dengan E-voting Arief mengatakan "Kalau bisa, dilakukan e-voting, tapi kalau untuk 2014 mungkin belum bisa," tambah Arief. Mengenai Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang saat ini masih menjadi sumber konflik dalam Pemilu Arief menyampaikan, bahwa KPU sudah mempunya DPTools untuk melakukan croschecking data kepada masyarakat. Diharapkan dengan DPTools, akan dapat mencegah terjadinya pemilih ganda, alamat ganda dan pemilih masih dibawah umur. Sehingga proses demokrasi dapat berjalan baik.“Kita juga dibantu dengan program pemerintah E-KTP. Kalau program ini tuntas maka kebutuhan data pemilih untuk pemilu tuntas, akan tersupport dengan baik. Jadi, E-KTP ini akan membantu mengurangi kerumitan-kerumitan terkait DPT,” ujarnya.
Arif Budiman menambahkan, Anggota KPU yang baru juga telah memiliki komitmen untuk menjaga jarak dengan seluruh peserta pemilu. Langkah ini dilakukan untuk menjadikan pemilu mendatang tak memunculkan konflik-konflik baru.
Anggota KPU baru sendiri berharap, proses pembahasan rancangan undang-undang pemilu bisa tepat waktu, sehingga anggota KPU yang rencannya akan dilantik oleh Presiden pada 9 April 2012 mendatang bisa segera bekerja menyesuaikan dengan undang-undang yang baru.
Sumber : kpujatim.go.id

Minggu, 01 April 2012

Jembatan Baru Selopuro-Binangun


Selopuro, - Jembatan baru yang menghubungkan kecamatan Selopuro dan kecamatan Binangun Kabupaten Blitar telah selesai dibangun. Hal itu tentu merupakan wujud pembangunan infrastruktur untuk menunjang kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Bila dulu masih harus menggunakan perahu tambang untuk melintasi jarak antar kecamatan tersebut sekarang warga dengan leluasa melewatinya tanpa hambatan.

Upacara Melasti Di Pantai Jolosutro


Blitar Selatan, - Ritual Melasti merupakan rangkaian dari ritual umat Hindu menjelang perayaan Hari Raya Nyepi. Selama ini ritual Melasti terkenal diselenggarakan di Bali sebagai center umat Hindu Indonesia. Namun di Blitar sebenarnya secara rutin juga sudah digelar di Pantai Jolosutro Kabupaten Blitar. Ritula Melasti sebagi penyucian diri agar seluruh umat Hindu diberi kekuatan lahir dan batin oleh Sang Hyang Widhi dalam melaksanakan tapa brata atau menahan nafsu duniawi. Dalam ritual Melasti pelaksanaannya menggunakan air sebagai simbol penyucian diri.

Setelah seluruh rangkaian acara ritual dilaksanakan, kemudian ada acara larung sesaji sebagai persembahan simbol kebulatan tekad untuk mensucikan diri dari segala bentuk dan niat serta nafsu angkara murka.

Di Blitar ketika ritual Melasti diselenggarakan di pantai Jolosutro seperti kemarin pada tanggal 17 maret 2012, nampak sekali nuansa ritual yang khusyuk penuh makna spiritualis. Hadir pula bapak Bupati Blitar sebagai tamu kehormatan diantara seluruh umat Hindu Blitar yang turut serta ke pantai Jolosutro.

Sungguh pada saat itu Blitar layaknya pulau Dewata penuh kedamaian.


Sumber : http://www.blitarian.com

WARGA SUMBERASRI DALAM MEMPERINGATI HARI BUMI

              Sekitar seribu lebih peserta Jelajah Lereng Kelud tingkat Jawa Timur antusias mengikuti jelajah alam menyusuri pegunungan...